Kumpulan Gambar Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia dan sekitarnya yang kami ambil dari Twitter di Hestek #GerhanaMatahari dan juga #SolarEclipse ini sangat menarik.
Gerhana Matahari yang bisa dibilang sebuah fenomena alam yang tidak bisa dinantikan dalam hitungan jari. Di Indonesia tercatat Fenomena Gerhana Matahari Total terakhir di Tahun 1983/1982.
Tadi Pagi ketika Sholat Gerhana di Masjid Al-Uula Sumber Kidul Ponjong, Pak Kawadis selaku Takmir mengatakan kalau beliu baru menyaksikan 2x Gerhana Matahari Total. Yang pertama sekitar Tahun 1983 dan kemudian di Tahun 2016.
Ibadah Sholat Gerhana (terutama Gerhana Matahari) adalah Ibadah Sunnah Spesial. Ini dikarenakan Kita tidak bisa melakukannya secara terus menerus maupun interfal yang pendek. Kisaran waktu dari Gerhana Matahari Total ke Gerhana Matahari Total lainnya membutuhkan waktu kurang lebih 30an tahun.
Nah di Tahun 2016 ini Gerhana Matahari spesial buat masarakat Asia, terutama Indonesia. Di Layanan Streaming Online seperti YouTube menawarkan Live Stream dari Gerhana Matahari Total 2016 ini.
Foto Gerhana Matahari Total di Indonesia 2016
Foto Gerhana Matahari Sebagian di Brunei
Foto Gerhana Matahari Sebagian di Vietnam
Foto Gerhana Matahari di Krabi, Thailand
Foto Gerhana Matahari di Kawasan Singapura
Foto diatas kami ambil dari Akun Twitter The Straits Times Singapura
Here we go, some of the best #SolarEclipse pictures in #Singapore and the region https://t.co/zMBF0PUp02 pic.twitter.com/7Samp88AaV
— The Straits Times (@straits_times) March 9, 2016
Berikutnya adalah Foto dari @TODAYonline yang berhasil memotret Matahari Sabit yang sekilas terlihat seperti Bulan Sabit
Foto bersumber disini https://twitter.com/TODAYonline/status/707395038204993536
Berikut ini adalah Foto Resmi yang dirilis oleh NASA, badan antariksa Amerika serikat, dimana sukses mengabadikan Cincin Mataharinya. Monggo bisa dilihat lebih detail disini nasa.gov/ntv
Perlu digaris bawahi, Gerhana Matahari 2016 ini Indonesia adalah satu-satunya negara yang bisa menikmatinya dengan penuh.
Walaupun di Titik2 yang seharusnya bisa melihat Gerhana Matahari Total sedang ditutup awan mendung seperti yang terjadi dikawasan Palembang dan Maba yang mana saat ini sebagai Ibukota Kabupaten Halmahera Timur.
Daerah #Maba ini lumayan spesial, karena hanya di daerah ini Gerhana Matahari Total terlama terjadi. Kurang lebih daerah ini akan mengalami Gerhana Matahari Total 2 Menit 35 detik.
Di Indonesia, Banyak Umat Muslim yang melaksanakan Sholat Gerhana di berbagai daerah. Sholat Gerhana ini dilakukan ada yang di Masjid ada juga yang di Tanah Lapang atau Outdoor. Niat Sholat Gerhana ini tak jauh beda dengan Sholat Sunnah pada umumnya.
Berikut ini Ilustrasi Step by Step melakukan Ibadah Sholat Gerhana.
Teks Khutbah Sholat Gerhana: Keagungan Ilahi
Oleh Ustadz Busyrowi Abdulmannan
السَّلاَم٠عَلَيْكÙمْ وَرَØْمَة٠اللّه٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù
اَلْØَمْد٠لÙلّه٠الَّذÙÙ‰ رَÙَعَ السَّمَوَات٠بÙغَيْرÙعÙمَادÙÙˆÙŽ
زَيَّنَهَابÙالنّÙجÙوْم٠وَالشَّمْس٠وَالْقَمَرÙØŒ
لاَيَقْدÙرÙعَلَى Ø£ÙŽØَد٠أَنْ يَطْلÙعَ عَلَى ØÙŽÙ‚ÙيْقَتÙهَا
Ù…Ùنْ أَيّ٠نَوْع٠مÙÙ†ÙŽ الْجَوَاهÙرÙØŒ
وَأَوْضَØÙŽ أَيَاتÙه٠تَذْكÙرَةً Ùلأَهْل٠الْÙÙكْرÙوَالْعÙبَرÙ.
أَشْهَد٠أَنْ لاَإÙلهَ Ø¥Ùلاَّ اللّه٠وَأَشْهَد٠أَنَّ Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙÙ‡Ù
الَّذÙÙ‰ اقْتَدَرَبÙØَبْس٠الشَّمْس٠وَالْقَمَرÙØŒ
أَللَّهÙمَّ صَلّ٠وَسَلّÙمْ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى الÙه٠وَأَصْØَابÙÙ‡Ù
وَمَن٠اتَّبَعَهÙمْ بÙØ¥ÙØْسَان٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْم٠الدّÙيْنَ.
أَمَّا بَعْدÙØŒ
ÙَيَآيّÙهَاالْمÙسْلÙÙ…Ùوْنَ،
Ø¥ÙتَّقÙوْااللّهَ
وَاعْلَمÙوْا أَنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ أيَتَان٠مÙنْ أيَات٠اللّهÙ
وَأَنَّهÙمَا يَطْلÙعَان٠وَيَجْرÙيَان٠بÙÙÙŽÙ„ÙŽÙƒÙÙ‡ÙمَابÙأَمْرÙاللّهÙ
وَقَدَرÙه٠وَلَمْ ÙŠÙخَالÙÙَاه٠طَرْÙÙŽØ©ÙŽ عَيْن٠وَلَمْ ÙŠÙعْصÙيَاه٠بÙقَهْرÙÙ‡ÙØŒ
وَأَنَّهÙمَا لاَيَخْسÙÙَان٠لÙمَوْت٠أَØَد٠وَلاَ Ù„ÙØَيَاتÙÙ‡Ù
وَلاَ Ù„Ùعَلاَمَة٠شَيْء٠وَلاَ Ù„ÙÙˆÙÙ‚Ùوْع٠أَمْرÙ. Ø¥ÙنَّمَايَخْسÙÙَان٠بÙقَدْرÙاللّه٠وَإÙرَادَتÙÙ‡Ù.
وَأَنَّه٠تَعَالَى لاَيَخْلÙÙ‚ÙÙ‡Ùمَا عَبَسًاوَلاَيَتْرÙÙƒÙÙ‡ÙمَاسÙدًى.
ÙَاعْتَبÙرÙوْا وَاتَّبÙعÙوْا سَبÙيْلَهÙ.
Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah,
Marilah pada kesempatan ini kita tingkatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang sampai saat ini masih mencurahkan limpahan rahmat, taufiq, dan hidayahNya kepada kita semua.Dengan bersyukur semoga kita mampu tetap istiqamah dalam menjaga kekuatan aqidah, keluasan syariah, dan kemuliaan akhlaqul karimah hingga akhir hayat kita.
Pada saat ini kita semua mengalami peristiwa penting, yaitu terjadinya gerhana BULAN.
Sebagaimana telah disyariatkan dalam ajaran Islam, setiap kali terjadi peristiwa gerhana, baik bulan maupun matahari disunatkan melaksanakan shalat gerhana. Peristiwa ini hendaknya kita jadikan sebagai peringatan untuk meningkatkan taqwa kepada Allah swt, Tuhan yang mengatur segala keadaan dan kejadian, Dzat Yang Maha kuasa yang kekuasaan-Nya tidak dapat dibatasi oleh siapapun dan kekuatan manapun.
Sudah seharusnya kita sebagai makhlukNya untuk menghamba dan mengabdi hanya kepadaNya, tiada tempat berlindung dan meminta pertolongan kecuali kepadaNya.Untuk itu marilah kita jauhkan segala keangkuhan, kesombongan, dan segala macam perbuatan yang mendorong kearah pensekutuan kepadaNya. Dengan bekal taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada keselamatan dan kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Di antara tanda-tanda kebesaran kekuasaan Allah adalah keteraturan peredaran alam semesta ini.Ketahuilah, bahwa sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan ciptaan Allah yang menghiasi seluruh peredaran benda-benda di cakrawala.Terbit dan terbenamnya matahari, bulan, dan keteraturan perjalanan semua benda-benda langit merupakan sunnatullah, karena semua itu berjalan sesuai dengan perintah Allah semata.
Kita telah menyaksikan betapa Allah menjadikan alam seisinya, mengatur peredaran waktu, pergantian siang dan malam, kerapian peredaran seluruh benda langit yang tak terhingga jumlahnya tanpa terjadi benturan antara satu dengan yang lainnya, semua itu memberi pelajaran bagi hambanya untuk senantiasa berfikir mengambil hikmah atas seluruh peristiwa yang terjadi di alam semesta. Sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 29:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ ÙŠÙولÙج٠اللَّيْلَ ÙÙÙŠ النَّهَار٠وَيÙولÙج٠النَّهَارَ ÙÙÙŠ اللَّيْل٠وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ÙƒÙلٌّ يَجْرÙÙŠ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ أَجَل٠مÙسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بÙمَا تَعْمَلÙونَ خَبÙيرٌ
Artinya :Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman ; 29)
Sudah menjadi tugas manusia yang diberi karunia akal fikiran untuk memahami ayat-ayat kauniah yang banyak berbicara tentang alam semesta.
Meskipun memiliki bekal yang sangat terbatas, manusia harus mencoba memahami sesuai dengan kemampuannya. Berkaitan dengan ciptaan Allah di seluruh jagad raya ini secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an, misalnya dalam surat Ali Imran ayat 190:
Ø¥Ùنَّ ÙÙÙŠ خَلْق٠السَّمَوَات٠وَالْأَرْض٠وَاخْتÙلَاÙ٠اللَّيْل٠وَالنَّهَار٠لَآيَات٠لÙØ£ÙولÙÙŠ الْأَلْبَابÙ
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. Ali Imran ; 190)
Dengan adanya perintah dan petunjuk untuk senantiasa memahami alam semesta ini, maka di kalangan umat Islam mulai melakukan observasi terhadap berbagai fenomena alam, sehingga ilmu tidak hanya bersifat kontemplatif belaka, namun didasari pengetahuan empiris dalam mengembangkan sains.
Penerapan metode ilmiah dengan menggunakan pengukuran yang teliti dalam melakukan observasi dan menggunakan pertimbangan rasional telah mengubah pengetahuan manusia tentang alam semesta yang semula didominasi pengetahuan tentang dunia perbintangan (astrologi) bergeser menuju pengetahuan astronomi.Atas dasar ini pemahaman manusia terhadap alam semesta ini semakin bertambah, tingkat akurasi dari waktu ke waktu semakin teliti.
Hal ini dapat dibuktikan ketika para ilmuwan modern menemukan banyak kecocokan gejala-gejala alamiah dengan ayat-ayat kauniah.
Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah.
Apabila kita renungkan secara seksama, maka semua makhluk yang diciptakan Allah, baik benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, pada hakekatnya semua itu tunduk dan patuh kepada Dzat yang Maha Kuasa dan Bijaksana yang mengatur semuanya yaitu Allah swt. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 49:
ÙˆÙŽÙ„Ùلَّه٠يَسْجÙد٠مَا ÙÙÙŠ السَّمَوَات٠وَمَا ÙÙÙŠ الْأَرْض٠مÙنْ دَابَّة٠وَالْمَلَائÙÙƒÙŽØ©Ù ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ لَا يَسْتَكْبÙرÙونَ
Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. (QS. An-Nahl ; 49)
Untuk itu, peristiwa terjadinya gerhana matahari merupakan proses fenomena alam dalam menjalankan keteraturannya sesuai orbit peredarannya yang telah di atur oleh Allah swt. Sehingga kita semua jangan sampai menyikapi peristiwa ini dengan membuat berbagai penafsiran yang menyesatkan, mengkaitkan dengan terjadinya peristiwa lain yang semua itu tidak ada dasarnya dan bertentangan dengan ajaran agama sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Rasulullah Muhammad saw. Dalam suatu riwayat dijelaskan, ketika Ibrahim bin Muhammad meninggal, yang kebetulan pada saat itu terjadi gerhana matahari.
Maka tersebarlah isu yang tidak bertanggung jawab yang menyebutkan bahwa terjadinya gerhana matahari lantaran disebabkan meninggalnya Ibrahim bin Muhammad. Isu tersebut akhirnya sampai kepada Rasulullah, untuk menyelesaikan masalah tersebut supaya tidak menyimpang dari ajaran agama maka Rasulullah memberi penjelasan kepada umatnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Ø¥Ùنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ أيَتَان٠مÙنْ أيَات٠اللّهÙØŒ لاَيَخْسÙÙَان٠لÙمَوْت٠أَØَد٠وَلاَ Ù„ÙØَيَاتÙÙ‡Ù. ÙÙŽØ¥ÙذَارَأَيْتÙمْ ذلÙÙƒÙŽ ÙَادْعÙوْا اللّهَ وَكَبّÙرÙوْا وَتَصَدَّقÙوْا وَصَلّÙوْا
Artinya: sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua macam tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah swt, terjadinya gerhana matahari atau bulan bukan karena matinya seseorang maupun hidupnya seseorang. Maka dari itu jika kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, dan bertakbirlah, dan bersedekahlah, dan shalatlah. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bahwa apabila kita melihat gerhana dianjurkan berdoa, bertakbir, bersedekah, dan melaksanakan shalat.Perintah Nabi ketika kita melihat gerhana untuk melakukan yang demikian itu merupakan hal yang wajar.Sebab kalau kita menjumpai suatu peristiwa yang luar biasa selalu diperintahkan untuk kembali mengingat kebesaran dan keagungan Allah swt.
Peristiwa gerhana bulan merupakan peristiwa alam biasa yang dapat diperhitungkan secara alamiah, kapan dan di mana akan terjadi. Penelitian tentang sebab dan waktu akan terjadinya gerhana sudah sejak lama dipelajari, terutama oleh umat Islam yang memang banyak berkaitan dengan kehidupan beragama. Al-Qur’an pun telah menyebutkan dasar-dasar ilmiah tentang perjalanan benda-benda langit, termasuk kemungkinan terjadinya gerhana seperti yang kita alami sekarang ini.
Hakekat gerhana merupakan peringatan Allah swt agar manusia sebagai hambanya selalu ingat dan mendekatkan diri kepadanya.Sebagai manisfestasi kedekatan diri kepada Allah adalah mempererat jalinan silaturrahmi antar sesama.
Dengan demikian, ketika Allah swt telah mentakdirkan gerhana bulan terjadi di daerah kita, maka marilah kita ikuti petunjuk Rasulullah saw yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana.Sedangkan berbagai penafsiran yang tidak ada hubungannya dengan peristiwa gerhana seperti menghubungkan dengan cerita-cerita yang tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam bahkan bertentangan dengan ajaran Islam sudah seharusnya untuk ditinggalkan.
Karena semua itu akan mendangkalkan keyakinan kita bahkan menjerumuskan dalam kemusyrikan.
Marilah peristiwa gerhana ini kita jadikan renungan untuk memperbaiki diri kita dari segala dosa dan kesalahan, memohon ampun kepada Allah dan mengharap rahmat, nikmat, taufiq, dan hidayahNya, sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan lahir batin baik di dunia dan akhirat kelak.
Di samping itu peristiwa ini kita manfaatkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan berdoa untuk kita semua, supaya bangsa ini lepas dari berbagai musibah dan bencana dan memantapkan langkah nyata untuk menata kehidupan ini, supaya apa yang kita lakukan dapat memberi manfaat bagi diri maupun masyarakat secara luas. Akhirnya marilah kita bersama memanjatkan doa ka hadira ilahi,memohon hidayah, taufiq, barokah dan ma’unah
Ø¥Ùنَّ اللهَ وَمَلاَئÙكَتَه٠يÙصَلّÙوْنَ عَلَى النَّبÙيّÙØŒ
يَا أَيّÙهاَ الَّذÙيْنَ ءَامَنÙوْا صَلّÙوْا عَلَيْه٠وَسَلّÙÙ…Ùوْا تَسْلÙيْمًا
اَللَّهÙمَّ صَلّ٠عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آل٠مÙØَمَّدÙ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى Ø¥ÙبْرَاهÙيْمَ وَعَلَى آل٠إÙبْرَاهÙيْمَ، Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيْدٌ مَجÙيْدٌ.
اَللَّهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَالْمÙسْلÙمَاتÙØŒ وَالْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَالْمÙؤْمÙنَاتÙ
اْلأَØْيَاء٠مÙنْهÙمْ وَاْلأَمْوَاتÙØŒ Ø¥Ùنَّكَ سَمÙيْعٌ قَرÙيْبٌ.
اَللَّهÙمَّ أَرÙنَا الْØَقَّ Øَقًّا وَارْزÙقْنَا اتّÙبَاعَهÙØŒ
وَأَرÙنَا الْبَاطÙÙ„ÙŽ باَطÙلاً وَارْزÙقْنَا اجْتÙنَابَهÙ.
رَبَّنَا آتÙنَا ÙÙÙŠ الدّÙنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙŠ الآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا Ù…Ùنْ أَزْوَاجÙنَا ÙˆÙŽØ°ÙرّÙيَّاتÙنَا Ù‚Ùرَّةَ أَعْيÙÙ†Ù
وَاجْعَلْنَا Ù„ÙلْمÙتَّقÙينَ Ø¥Ùمَامًا.
أَللَّهÙمَّ اغْÙÙرْلَنَاذÙÙ†Ùوْبَنَا ÙˆÙŽØ¥ÙسْرَاÙَنَا ÙÙىأَمْرÙنَا
وَثَبّÙتْ أَقْدَامَنَا وَانْصÙرْنَاعَلَى الْقَوْم٠الْكَاÙÙرÙيْنَ.
أَللَّهÙمَّ Ø¥ÙنَّانَسْأَلÙÙƒÙŽ الْجَنَّةَ ÙˆÙŽ نَعÙوْذÙبÙÙƒÙŽ Ù…ÙÙ†ÙŽ النَّارÙ.
أَللَّهÙمَّ Ø¥ÙنَّانَسْأَلÙÙƒÙŽ الْهÙدَى ÙˆÙŽ التّÙÙ‚ÙŽÙ‰ وَالْعَÙَاÙÙŽ وَالْغÙÙ†ÙŽÙ‰.
رَبّ٠أَوْزÙعْنÙيْ أَنْ أَشْكÙرَنÙعْمَتَكَ الَّتÙÙ‰ أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى
وَالÙدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالÙØًا تَرْضَاهÙØŒ
وَأَصْلÙØÙ’ Ù„Ùيْ ÙÙÙ‰ Ø°ÙرّÙيَّتÙيْ،
Ø¥ÙنّÙيْ تÙبْت٠إÙلَيْكَ ÙˆÙŽØ¥Ùنّيْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ،
وَأَدْخÙلْنÙيْ بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ ÙÙÙ‰ عÙبَادÙÙƒÙŽ الصَّالÙØÙيْنَ.
رَبَّنَا اتÙنَامÙنْ لَدÙنْكَ رَØْمَةً وَهَيّÙءْ لَنَا Ù…Ùنْ أَمْرÙنَا رَشَدًا.
رَبَّنَا اتÙنَا ÙÙىالدّÙنْيَاØَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙىاْلأَخÙرَةÙØَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَاعَذَابَ النَّارÙ.
سÙبْØَانَ رَبّÙÙƒÙŽ رَبّ٠الْعÙزَّة٠عَمَّايَصÙÙÙوْنَ
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمÙرْسَلÙيْنَ، وَالْØَمْد٠لÙلّه٠رَبّ٠الْعَلَمÙيْنَ.
وَالسَّلاَم٠عَلَيْكÙمْ وَرَØْمَة٠اللّه٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù
Leave a Comment